Monday, April 4, 2011

DEMOKRASI ATAU NEOLIBERALISME


DEMOKRASI ATAU NEOLIBERALISME ?


Pada tahun 1980-an gelombang demokratisasi menyapu Amerika Latin, menimbulkan debat luas pada persoalan janji- demokrasi. 1. Debat ini pada khsusunya timbul di wilayah dengan sejarah panjang otoritarian. Otorianisme politik di Amerika Latin mengikuti warisan kolonial dan bentuk ketergantungan perkembangan kapitalis yang sebagian besar berdasarkan Latifundia , sebagaimana di Amerika Serikat, pada akibat politik. Indeed, dalam hampir dua abad kehidupan politik merdeka, Amerika Latin belum mengalami satu revolusi politikpun yang memuncak pada implantasi dari suatu rezim politik. Di Mexico antara 1910 dan 1917, Guatemala 1944 dan Bolivia 1952, perhatian paling utama dari revolusi adalah kapitalisme bukan demokrasi.

Meskipun Televisi membuat integrasi yang mengilusi, orang kaya dan orang miskin secara meningkat hidup dalam dunia yang terpisah secar sosial, ekonomi, vudaya.

Duperkuat oleh suatu dorongan demokratik luas yang tak tertandingi sejarah, gerakan reformasi demokratik pada tahun 1980-an secara parsial mengatasi warisan beban sejarah tarumatik ini. Tetapi bahkan pada tingkatan pemikiran demokratik, kemenangannya terbatas. Dihadapkan dengan gelombang, sama dengan kegagalan "Sosialisme yang benar-benar ada" dan keharusan demokrasi untuk mengutamakan kapitalisme, bagian penting kelas politik di Amerika Latin termasuk serbuan kiri untuk mengadakan  suatu demokrasi prosedural yang dapat dimegerti, yang awal intelektualnya mengikuti buku Kapitalisme, Sosialisme, dan demokrasi-nya Joseph Schumpeter, 2. Mengenali demokrasi secara eksklusif dengan pilihan pemerintah melalui kompetisi elektoral, dan perjuangan untuk demokrasi dengan pendirian peranan kompetisi elektoral. Apa yang jatuh di luar visi proseduralis adalah nilai-nilai keadilan sosial dan kesamaan yang secara tradisional dihubungkan dengan demokrasi.

Konsepsi prosedural demokrasi menumpulkan keberangkatan radikal dari tradisi politik barat, dari Plato ke Marx dan Tocqueville. Dalam Bab perkenalan buku Demokrasi di Amerika, Tocqueville menggambarkan sifat kepahlawanan demokratisasi dengan kata-kata ini:

Seluruh buku ini telah ditulis di bawah akibat dari suatu jenis agama ketakutan yang diinspirasikan oleh pertimbangan revolusi yang tak bisa dihalangi maju dari abad ke abad melalui setiap rintangan dan bahkan sekarang terus melaju di tengah-tengah reruntuhan yang ia punya yang dibikinnya sendiri. 3.

Bila kita mengambil istilah Tocquoeville dengan serius, pandangan proseduralis demokrasi memberikan kita teka-teki: bagaimana suatu program politik yang beralasan, sederhana  pernah mengguncangkan kemarahan besar dan mengalami revolusi perlawanan dan kontra revolusi, memperpanjang perjuangan popular dan represi brutal? Apakah semua drama ini setelah semuanya, drama barat sejak Perichelan Athens-suatu produk dari malentendu yang sederhna ? mengapa demikian mudah untuk menghilangkan perbudakan di Brazil, dan Kekaisaran yag terdiri dari buruh budak, dari pada untuk mendemokratiskan kapitalisme Brazil?
Mungkin karena demokrasi adalah, diluar segalanya, sesuatu yang lebih dari pengaturan prosedur yang yang berdosa. 4. Bahwa "sesuatu yang lebih"- sumber dari "ketakutan religius" yang Trocqueville rujuk- bisa ditangkap dengan konsepsi substantif demokrasi, membandingkan empat prinsip seperti ini:

(a)  Demokrasi mensyaratkan suatu set institusi yang mengorganisir pertandingan yang adil untuk kekuasan dan mempunyai kekuatan yang cukup  untuk memaksakan  hasilnya, bahkan melawan protes si pecundang. Sebagaimana dikatakan oleh Adam Przeworski, demokrasi menginstitusionalkan ketidaktentuan dalam arti tak ada partai, kelas atau strata dijamin berhasil dengan proses politik yang sangat tersusun;5
(b)  Hal ini mensyaratkan suatu dasar, meskpun variabel secara sejarah, tingkatan keadaan sehat bagi semua;
(c)  Demokrasi berdasarkan pada asumsi bahwa warga negara diperlakukan setara, lalu mengizinkan perkembangan penuh individual yang benar-benar unik dan pluralitas tak berakhir dari ekspresi kehidupan sosial;
(d)  Hal ini menyediakan kenikmatan efektif dari kebebasan oleh warga negara dengan melindungi kebebasan dasar dan melampaui pemberian hak formal ( yang telah digambarkan dalam banyak surat kematian konstitusi amerika latin), menyediakan distribusi sumber-sumber simbolik dan material yang membuat semua untuk membuat kegunaan efektif kemrdekaan mereka.

Dalam makna praktis, tentu saja , kapitalisme demokratik bahkan yang paling berkembang secara telanjang  menemui standart ini,. Tetapi apa yang berbeda dari kegagalan untuk menghidupkan janji demokratik apakah yang dibuat shortfall ini ?

Demokrasi dan Neoliberalisme
Krisis ekonomi, militer pemberontak, kapitalis yang lalim, dan kedutaan Amerika yang mengintervensi telah memainkan semua peranan dalam sejarah panjang instabilitas politik dan kudeta militer di Amerika Latin: setiap langkah demokratik ke depan telah dibawa dengan perlakuan kemunduran . Sekarang  otoriterian. Sekarang  ancaman besar untuk demokrasi adalah jauh lebih lembut, lebih internal, mungkin lebih luar biasa: potensi kehilangan kepercayaan diri warga  dalam demokrasi itu sendiri.

Dalam sistem dengan hak memilih universal, hak untuk berpartisipasi dalam memilih pemerintah memberikan suatu kemuliaan dan kehormatan publik. Tetapi ketika pemerintahan terpilih menghancurkan  "Perjanjian perwakilan" dan menunjukkan perbedaan lengkap pada hak memilih warga, ketika demokrasi diturunkan derajatnya pada suatu perangkat peraturan abstrak dan merampas makna untuk sebagian besar kewarganegaraan, banyak yang akan membelok untuk merujuk pada demokrasi suatu hal pura-pura, untuk kehilangan kepercayaan diri dalamnya dan mencabut dukungnan mereka pada institusi elektoral. Hasil perangsangan ini tentu saja tergantung pada luasnya dan lamanya noda demokratik. Bila  hanya sedikit selalu percaya bahwa demokrasi adalah hanya pura-pura, atau jika banyak kesempatan berpikir bahwa, hasilnya tak seperti menjadi terlalu keras .

Masih persoalan kepercayaan publik. Dimana otokrasi mengoperasikan relatif secara independen dari ide dan sentimen subjek mereka, stabilitas demokratik mensyaratkan legitimasi popular. Untuk alasan ini, data opini publik di Amerika Latin adalah sumber yang serius. Ketidakpuasan dengan demokrasi sekarang meningkat dari 40% di Peru dan Bolivia, 59%di Brazil dan 62 % di Kolombia. 6

Apa yang menjelaskan kehilangan kepercayaan ini? Bekas Presiden Chile Patricio Aylwin menganjurkan untuk menjawab ketika ia mengatakan bahwa dinegaranya sendiri, isu yang paling menekan melawan demokrasi adalah untuk memperbaiki "hutang sosial" seperti dikatakan Aylwin, institusi demokratik baru telah mengecewakan harapan warga.

Hal itu karena sebagian besar warga tidaklah proseduralis; mereka tak berpikir bahwa demokrasi adalah hanya sebuah sistem peraturan kompetisi elektoral. Mereka mengharapkan demokrasi untuk menyediakan barang dan jasa penting dan karenanya membuat perbedaan positif dalam hidup mereka. Pendeknya, mereka mengharapkan sesuatu dari substansi demokrasi. Tetapi kemendesakan proses demokratik di Amerika Latin  bersamaan waktunya dengan pengadopsian reformasi ekonomi neo liberal. Dan karena reformasi itu telah mencelakai  bagi orang biasa, tak ada subtansi yang timbul.

Esensi reformasi ekonomi neo liberalisme  sangat dikenal luas yaitu: stabilisazi moneter, liberalisasi ekonomi, penyeimbangan budjet, deregulasi, privatisasi, pasar bebas. Demikianlah dominasi neoliberalisme dalam debat politik ekonomi di Amerika Latin. Tetapi penyelesaian ideologis  neoliberalisme jauh melampaui pencapaian ekonomiknya, yang disetiap kasus telah menimbulkan biaya sosial tinggi.

Pada kasus Chile,  umumnya dikenal sebagai paradigma sukses neoliberal. Pada tahun 1988, setelah 15 tahun restrukturisasi ekonomi, pendapatan perkapita dan upah riil pekerja tidak terlalu jauh berbeda dari tahun 1973, sekarang dengan angka penganguran rata-rata 15 % antara 1975 dan 1985 (dengan puncaknya yang mencapai 30% pada tahun 1983). Antara 1970 dan 1987 angka kemiskinan meningkat dari 17% menjadi 38%, dan tahun 1990 konsumsi perkapita di Chile masih di bawah tingkat 1980. 7. Setelah merayakan "kemenangan penting" dialami oleh upah minimum urban di Chile antara 1990-1992, laporan terbaru dari United Nation Economic Comission for Latin America (ECLA) menyimpulkan bahwa sekarang mereka telah menyembuhkan kekuatan membeli yang telah mereka raih tahun 1980 .. 8. Tak semua orang Chile tetap berdiri : antara 1979 dan 1988 bagian terkaya meningkatkan pendapatannya dari 36,2% menjadi 46,8% dari pendapatan nasional, sedangkan bagian terbawah turun dari 20,4% menjadi 16,8%. 9.

Di Mexico, lebih dari satu dekade penilaian ortodoks telah membuat secara terbuka involusi sosial ekonomi. Menurut data official Meksiko, pendapatan perkapita nasional jatuh 12,4% antara 1980 dan 1990, terlepas dari retorika yang digunakan oleh pemerintahan PRI untuk "menjual" konversi mereka untuk neoliberalisme. 10 Antara 1982 dan 1988 upah riil turun 40%, dan selalu berada di sekitar itu . Sementara angka penganguran-yang secra tradisional tinggi di Mexico- naik , konsumsi perkapita turn 7% antara 1980-1990.11 Menurut Castaneda, " ketika pada tahun 1992 pemerintahan Mexico menerbitkan penghitungan statistik yang pertama dari distribusi pendapatan dalam 15 tahun datanya benar-benar mengerikan." 12. Tetap, hal ini menimbulkan pemberontakan Chiapas, dua pembunuhan politik, defisit perdagangan yang tinggi, dan kolapsnya peso yang membuat elit lokal dan advisor mereka sadar bahwa kebijakan neoliberal tidak dapat berjalan.  Dan ketika mereka melakukannya, Presiden Ernesto Zedillo menawarkan paket mendesak baru yang dibuat untuk menimbulkan kesukaran pada orang miskin. Pejabat pemerintah mengantisipasi penurunan 32% dalam daya beli dari gaji, membawa penderitaan lebih diantara orang mexico.13.

Reformasi neoliberal, pendeknya, tidak membuat pertumbuhan penopangan sendiri, distribusi pendapatan yang lebih adil, atau suatu masyarakat yang adil. Tetapi hal itu tidak mengherankan. Seperti pengalaman 50 tahun eropa barat dengan jelas menunjukkan, dan sebagai pengalaman yang lebih baru di Asia Timur menggarisbawahi dengan tajam, perkembangan kapitalis mensyaratkan perampasan  pencampuran kebijakan-kebijakan publik, dan ini berarti suatu negara memberi kapasitas yang cukup bagi intervensi pasar dan regulasi. 14.

Sesungguhnya, tak baik menyebut bahwa restrukturisasi ekonomi Chile, lebih tak lebih baik dibandingkan dengan Asia Timur atau Cina telah memegang industri tembaga strategis di tangan pemerintah. Nasionalisai selama tahun-tahun Allende, perusahaan tembaga milik pemerintah untuk sekitar 50% penghasilan ekspor Chile. Lebih jauh penghasilan ini melaju langsung kepada  perbendaharaan fiskal tidak seperti di Argentina, Brazil, dan sebagian besar ekonomi Amerika Latin, kepada kantung bisnismen swasta-lalu memperkuat publik finans dan kapasitas negara. Pada tahun 1995 perusahaan milik  negara del Cobre mentranfer US$ 1,8 Milyard pada perbendaharaan fiskal, suatu figur yang jauh lebih besar daripada pajak yang dibayar oleh semua perusahaan swasta di Chile.15.

Mengesampingkan tembaga itu, ukuran negara Chile (diperlakukan oleh ratio pengeluaran publik kepada GDP) tumbuh secara teratur dalam dekade terakhir, sebagaiman regulasi negara pada pasar finansial. Jadi restrukturisasi ekonomi adalah sebuah contoh yang memaksa kebijakan neoliberal, dan ekonomi akan dapat dibantah menjadi dalam bentuk yang lebih buruk belum keberangkatan tajam dari proyek neoliberal. Sedangkan semua "keanehan" model Chile ini telah melewati tak tercatat pada World Bank. Dalam dokumen offisial baru-yang memasukkan suatu seksi pada "Chile sebagai model", ekonom kepala Worl Bank Sebastian Edwards gagal untuk menyebut fakta yang menggangu ini walau dalam catatan kaki sekalipun.16

Hasil "fundamentalisme pasar bebas" menyebar ke berbagai wilayah, dan tidak sama sekali terbatas pada Chile dan Mexico, negaranya diiklankan sebagai kisah "keberhasilan". Kebijakan neoliberal telah menyebabkan meningkatnya jumlah orang miskin dan "sangat miskin " dan memperlebar jarak antara orang kaya dan orang miskin. Menurut laporan terbaru dari ECLA.

Kemiskinan adalah tantangan terbesar bagi ekonomi Amerika Latin dan Karibia. Antara tahun 1980 dan 1990 ia menjadi lebih buruk sebagai hasil krisis dan kebijakan penyesuaian, menghapuskan sebagian kemajuan pada reduksi kemiskinan yang dicapai selama dekade 1960-an dan 1970-an. Perkiraan terbaru menempatkan sejumlah kemiskinan pada permulaan  dekade ini, tergantukng pada definisi kemiskinan, suatu tempat 130 dan 196 juta…resesi dan penyesuaian pada tahun 1980-an juga meningkatkan kesaman pendapatan dalam sebagian besar region itu. Di negara dengan distribusi pendapatan terkonsentrasi tertinggi, 10% rumah tangga terkaya menerima 40% pendapatan total. 17.

Dengan menambahkan ketakseimbangan ekonomi, kebijakan neo liberal secara simultan telah memperbesar kekuatan tawar dari kepemilikan aktor kolektif, yang tuntutannya pada eselon atas pemerintah dan birokrasi pusat, memberikan fondasi material kewarganegaraan dengan  pemeliharaan demobilisasi, disorganisasi, depolitisasi, dan memperlemah kapasitas negara untuk ketidakseimbangan ini.

NEGARA BERDAULAT ?
Neoliberalisme Amerika Latin membawa akibat signifikan, lalu untuk kehilangan kepercayaan diri warga pada demokrasi. Kehilangan keprcayaan diri itu lebih jauh diakibatkan oleh dua feature ekonomi politik Amerika Latin yang menyebabkan pembatasan lebih jauh pada kapasitas negara: kekeras-kepalaan "veto pajak" masih berhasil  digunakan oleh kapitalis di Amerika Latin, dan dampak globalisasi ekonomi.

Veto Pajak.
Orang kaya Amerika latin menolak untuk membayar pajak. Mereka marah ketika pemerintah mencoba untuk memajaki properti dan pendapatan  mereka dan merujuk pajak pada kapal swata, pesawat terbang, mobil balap, dan rumah musim panas sebagai pensitaan komunis.

"veto pajak" ini suatu tradisi sosial ekonomi mengajak kembali ke masa kolonial , secara periodik  membuat  tekanan pada anggaran negara . Pembuat kebijakan secara rutin mencoba untuk mengatasi persoalan fiskal dengan memotong pengeluaran atau kalau mungkin menaikkan pajak kemunduran sosial tak langsung. Dalam persoalan yang sama, beban yang ada pada pundak pekerja dan orang miskin. Di Argentina, sebuah study World Bank mengindikasikan bahwa di akhir 1980-an, 10%orang terkaya dari populasi membayar 27% total pendapatanya dalam pajak,sementara 10% orang termiskin dari populasi membayar 29,3% pendapatannya. Sayangnya, paling tidak dalam persoalan ini, "reformasi struktural" yang diluncurkan oleh Menem pada tahun 1990-an hanya membuat semuanya menjadi lebih buruk.

Dengan krisis hutang tahun 1980-an, dibawah pembiayaan kronis negara di Amerika Latin menjadi suatu sumber perhatian internasional yang mendesak. Untuk membayarhutang luar negeri, negara penghutang besar perlu untuk menjalankan surplus anggaran. Karenanya ditengah krisis tahun 1980-an , negara-negara Amerika  Latin memberlakukan trend ressesif ekonomi dengan kebijakan fiskal pro cylical yang kemudian menekan daya beli bagian besar dalam masyarakat, mengurangi pendapatan kelas menengah.

Tetapi kesulitan finansial Amerika Latin disebabkan karena ketakmampuan kronis pemerintah untuk mengumpulkan pajak dari orang kaya, tak dengan pengeluaran yang berlebih. Sementara World Bank meneliti mengeluarkan kemunduran tajam sistem pajak Amerika Latin, kepemimpinan bank mengajak pemerintah untuk menarik investor swasta dengan mengurangi beban pahak. Tetapi beban pajak (sebagai satu persen dari GDP dan tak termasuk  kontribusi keamanan sosial) dari negara yang lebih  maju di Amerika Latin  mencapai 17% sementara di negara-negara OECD proporsinya adalah 37,5%. Meskipun lebih tegas adalah rata-rata pajak pada pendapatan kapital, yang rata-ratanya 14% dari GDP di negara-negara OECD, sambil mencapai 4% di Brazil, 3% di Argentina, Chile dan uruguay dan 1 % di Bolivia. 19. Pemerintahan Amerika Latin yang cukup kuat untuk membuka  dan atau menjual perusahaan publik besar pada harga yang tinggi, dan itu telah mematikan agen pemerintah, memotong program sosial, menswastakan  semua jenis pelayanan publik, menghancurkan serikat buruh, memotong anggaran publik, dan perlawanan publik yang melimpah pada kebijakan-kebijakan ini, muncul secara lemah ketika berhadapan dengan tugas untuk melakukan rezim pajak progresif dan setara.

Meledaknya krisis hutang di Amerika Latin lalu mempercepat pembukaan aparatus negara dan kemunduran yang kacau pemerintah dari area kebijakan dimana kontribusi mereka telah begitu positif dan penting bagi bagian terbesar kelas-kelas popular. Jika negara-negara ini gagal untuk menghancurkan kembalinya "veto pajak" , merekonstruksikan kapitalisme Amerika Latin secara cepat menyerupai korup dan mafia "pasar bebas" Russia, dari pada Swiss atau Austria tanah yang suci bagi konsolidasi demokratik.

Globalisasi.
Globalisasi ekonomi hanya membuat segalanya lebih buruk . Bersama dengan "veto pajak", globalisasi menyederhanakan  kisah yang kompleks tapi familiar- yang secara drastis melemahkan negara bangsa, mengurangi kapasitas admisistratif dan pembuatan keputusan mereka. Menyerahkan batas penting kedaulatan nasional dan self determination, de facto dan suatu saat mentransfer kekuasaan pembuat keputusan formal di area sentitif pada perusahaan transnasional dan institusi finansial internasional dan atau pemerintahan asing dibawah samaran persetujuan komersial, evaluasi "kondisionalitis " dan "country risk". Pelemahan ini menghasilkan distorsi dalam preferensi politik: pemerintahhan di wilayah itu, dalam contoh pertama, menjawab kepentingan pemerintahan asing dan kreditor dan seksi kunci modal internasional dan "anjing penjaga"-nya (World Bank dan IMF); lalu mereka menjawab  "kekuatan pasar" domestik, suatu eufinisme bagi perusahaan dan modal besar, lokal dan asing, dioperasikan di pasar kita; warganegara biasa datang belakangan.

Masih sulit untuk menggambarkan demokrasi yang stabil yang belum mencapai batas minimum kedaulatan nasional, cukup untuk membuat keputusan otonomi dengan dampak distribusional penting. Memeberikan  peraihan luar biasa globalisasi, dan peranan hutang luar dalam menguatkan ketergantungan finansial , suatu demokrasi ada pada negara lemah merampas otonomi desisional akan menghilang.

Pelemahan negara dan globalisasi lalu telah menjadi netral dalam dampak distribusional mereka. Kapitalis lokal dan partner metropolitan mereka telah meraih beberapa cara dari "downsizing" dramatis negara berkembang lama. Pertama, mereka memperkuat ekuasaan ekonomi mereka dengan mengurangi secara drastis kontrol publik pada pasar. Saat ini masyarakat Amerika Latin telah benar-benar terswastanisasi. Negara telah mengalami pengurangan fungsi  dan mungkin kesehatan umum, nutrisi, pendidikan, perumahan, pelatihan kerjas telah menjadi persoalan personal yang solusinya harus ditemukan di pasar. Nama permainannya adalah "bertahannya yang paling cocok"; sisanya, orang miskin, orang tua, anak-anak, orang sakit, gelandangan, pengangguran , bisa menjadi klien baru Palang Merah .

Kedua, melemahnya negara nasional dan privatisasi perusahaan milik negara dan pelayanan administrasi negara dipindahkan kepada kapitalis, dan menjamin pembayaran kembali hutang asing, seperti di Argentina, Brazil, Chile, Uruguay oleh peranan militer yang korup dan tidak bertanggung-jawab. Neoliberalisme menyumbangkan justifikasi umum untuk pemindahan aset publik dan perusahaan milik negara, dibayar dengan tabungan umum, bahkan di wilayah yang dianggap tabu dan tak tersentuh sampai beberapa tahun yang lalu, seperti listrik dan telekomunikasi.

Ketiga, reformasi ini secara dramatis membantu keseimbangan antara negara dan pasar bahwa pemerintahan masa depan sensitif pada tuntutan popular, atau dinspirasikan oleh pekerjaan reformis samar akan segera menyadari bahwa ia kekurangan beberapa dari instrumen penting tentang pembuatan kebijakan publik sebagaimana kader administratif akan mengerjakn tugas ini. Sebagai mana bekas mentri industri di Venezuela meneliti pada akhir tahun 1990-an " Washington telah bertemu beberapa kejutan dengan selatan. Amerika Latin, yang telah menghabiskan 10 tahun terakhir merobohkan negara, akan menghabiskan 10 tahun kedepan untuk membangunnya  kembali". 20

Masyarakat Sipil
Masyarakat yang heterogen dan fragmentatif , disimpang siuri oleh ketidakseimbangan mendalam dan perpecahan etnis, kelas, gender, dan wilayah: bahwa prinsip yang mewarisi lima belas tahun hegemoni neo liberal. Tidak juga  peroalan eksklusif kepada masyarakat Amerika Latin. Di eropa barat involusi sosial dihasilkan dari pembengkokan negara kesejahteraan telah menimbulkan banyakanalisis untuk membicarakan dua pertiga masyarakat. Dan ekonom Richard Freeman baru-baru ini menyarankan di Harvard Business Review bahaw Amerika Serikat akan bergerak menuju suatu ekonomi apartheid, dimana orang kaya hidup jauh di pinggiran kota eksklusif mereka dan apartemen mahal dengan hubungan sedikit pada pekerja miskin di akmpung mereka" .21 Dalam masyarakat kapitalsi konservatif pada akhir 80-an dan 90-an, suatu sektor besar mencapaiu sepertiga populasi telah secara progresif keluar dari manfaat kemajuan material, ditakdirkan menjadi suatu segmen yang menghilang dari masyarakat modern, tak mampu untuk menyisipkan dalam pasar buruh formal kapitalisme maju. 22.

Isu ini tidsaklah benar-benar imoralitas eksklusi sosial. Suatu masyarakat  yang dilemahkan dengan meepaskan dinamika pasar- dan negara Amerika Latin mulai mendekatinya- adalah  pengaturan lingkungan sosial yang sangat berlainan. Meskipun nampaknya agak bertentangan, kepemilikan budak di Brazil dan Meksiko kolonial adalah jauh lebih terintegrasi secara sosial daripada pengganti kapitalis abad kedua puluh mereka. Dalam sistem pre kapitalis itu, eksplooitasi kelas menuntut bentuk keramah-tamahan, integrasi struktural, hubungan inter kelas yang telah menghilang di Brazil dan Meksiko kontemporer.. meskipun antagonistik, Fazeindero dan budak seperti pemilik tanah dan petani pribumi, dimiliki masyarakat yang sama . konflik mereka berkembang dalam suatu strutur sosial ekonomi, disatukan dengan perjanjian ekspolitatif tentang perbudakan . Pada akhir abad ke dua puluh, Amerika Latin lebih terpisah. Pemenang dalam permainan restruturisasi kapitalis ini berlindung di distrik residensial eksklusif, yang dilindungi sitem pengawasan canggih dan pengawal keamanan. Anak-anak mereka menghadiri sekolah swata dan institut bilingual, lalu lulus dan kuliah di Amerika. Dokter-dokter mereka hidup di Houston dan Miami;penghibur mereka di New York, London dan Paris. Kesejahteraan mereka benar-benar berubah, dalam taraf global: kontak fisik dengan anggota massa pekerja semakin tak mungkin. Hubungan ekonomi dan sosial apa yang bisa bertahan antara fin de siecle borjuis , dan yang kalah , jutaan orang yang menjual permen, permen karet dan rokok di perempatan jalan kota kita; badut pemakan api di trotoar;pembersih kaca mobil di perempatan jalan;para pekerja informal yang tak punya keahlian, tak punya pendidikan formal, tak punya akses ke perawatan medis ? sebagaimana pernah dikatakan Darcy Roberto, Kelompok marginal tidak melawan eksploitasi kapitalisme tetapi berjuang untuk menjadi kekuatan buruh yang dapat dieksploitasi. Tetapi bahkan pertempuran itu besar untuk dimenangkan ketika restrukturisasi neo liberal menghancurkan negara, membuka pendidikan publik, dan perawatan kesehatan, dan membatasi institusi yang melatih orang keahlian yang diminta di pasar buruh. Untuk seksi yang tumbuh di masyarakat Amerika Latin , eksploitasi kelas  bukanlah persoalan yang paling mendesak; persoalan mereka adalah ketidakmampuan mereka untuk menjadi kekuatan buruh yang dapat dieksploitasi.

Para pemikir konservatif menjawb bahwa lebih atau kurang bentuk halus dari penghilangan hakmemilih adalah penting untuk mencegah "underclass" ini dari meraih pengaruh politik dan untuk mengizinkan orang yang bertanggung-jawab untuk mengatur bisnis pemerintah tanpa perantaraan dari rakyat jelata. Mendiskusikan krisis pemerintahan Amerika tahun 1970-an Samuel Huntington menulis bahwa persoalan yang mengepung negara yang terindustrialisasi adalah konsekwensi dari dampak-dampak demokrasi bukan ketidak adilan kapitalisme. 23  Thesisnya kemudian salah; itu salah kembali sekarang. Persoalan utama dalam demokrasi dan pemerintahan demokratik diakhir abad adalah kapitalisme-lebih tepatnya, cara dimana produksi kapitalis dan masyarakat borjuis lambat laun menghancurkan tendensi demokrasi.

Menjawab tantangan ini tentu saja akan mengambil lebih banyak daripada kerja yang menyenangkan dari permesinan politik; suatu rangkaian institusional memadai, kompromi yang beralasan antara elit, penyesuaian kepemimpinan politik, dan kebijakan publik yang lebih baik semuanya dibutuhkan, tetapi tak cukup. Lebih penting, perubahan struktural dibutuhkan dalam masyarakat kapitalis, dan untuk tujuan ini, suatu program yang radikal tentang reformasi sosial ekonomi. Beberapa hal dalam suatu agenda reformasi  adalah :reformasi pajak progresif ;restrukturisasi politik yang bertujuan kapasitas negara untuk mengatur pasar secara efektif, memproduksi kebijakan publik yang pantas, dan menjamin keperluan barang publik untuk bertahan; pendalaman dan penguatan institusi demokratik , kemudian mengupgrade kepekaan pemerintah . 24 Lebih jauh program reformasi struktural fundamental ini harus mengambil preseden sekitar peretimbangan sebagai pembayaran hutang luar negeri yang tak legitimit , menyeimbangkan anggaran negara, atau menjaga  "suasana persahabatan" dengan investor.

Neoliberal menolak premis ini. Dalam wawancara dengan koran konservativ Chile El Mercurio, selama tahun-tahun Pinochet, Freiderich von Hayek mengatakan bahwa untuk sementara ia siap untuk mengorbankan hak demokrasi dan politik dan menukar dengan program pemerintah yang dimaksudkan untuk melepaskan dari kungkungan perkembangan kapitalis. Akhirnya Hayek mengatakan kebebasan ekonomi akan mengukuhkan dirinya sendiri dan membuka pintu untuk kebebasan ekonomi dan politik.

Tetapi demokrasi adalah suatu yang lebih tinggi, lebih bernilai dari pasar bebas dan profit; kebebasan politik adalah keperluan, kata John Stuart Mill, sementara kebebasan ekonomi adalah suatu kenikmatan. Proyek penting kepemimpinan reformatif di Amerika Latin harus membuat negara kita aman untuk demokrasi, memberikan kekalahan yang mengganggu dari kepercayaan diri publik pada demokrasi, dan peranan neoliberalisme dalam memproduksi kekalahan itu, proyek reformasi akan membutuhkan meluaskan melampaui proses elektoral dan mengantarkan demokrasi dan janji substantif. Jika demokrasi adalah, sebagaimana dikatakan Tocqueville suatu "revolusi yang tak dapat dilawan memajukan zaman demi zaman mengatasi setiap rintangan dan bahkan sekarang melaju diantara reruntuhan yang telah dibuatnya sendiri", tentu itu tak akan berhenti pada gerbang kapitalisme. Reformasi demokratik sreius di Amerika Latin perlu dimulai dengan menghentikan  dampak destruktif dari neoliberalisme, dan akan mensyaratkan pemberdayaan orang biasa untuk melindungi diri mereka sendiri dari euthanasia sosial yang dibawa pasar bebas.***

Catatan Kaki

1.    Seksi ini digambarkan pada Negara, Kapitalisme dan Demokrasi di Amerika Latin (Boulder dan London: Lynne Rienner Publisher, 1995).
2.    (New York: Harper dan Row, 1942).
3.    Alexis dan Tocqueville, Demokrasi di Amerika (Doubleday:Garden City, 1969) Hal. 12.
4.    Satu catatan pada termonologi: saya menggunakan ekspresi "kapitalisme demokratik" lebih baik dari pada "demokrasi kapitalis" karena yang kedua mensarankan bahwa "kapitalis" dengan telanjang mensaratkan kerja demokrasi penuh.
5.    Lihat buku Adam Przeworski, Kapitalisme dan sosial demokrasi (Cambridge: Cambridge University Press 1985)
6.    Stephen Haggard dan Robert Kaufman , Ekonomi Politik transisi demokratik (Princeton, NJ: Princeton University Press, 1995) H 330-34
7.    Patrisio Meller" Penyesuaian Amerika Latin dan Reformasi Ekonomi : isu dan pengalaman baru" (Santiago: CIEPLAN,1992).
8.    Panorama Social de America Latina (Santiago: CEPAL, 1994) H 10.
9.    Jorge Castaneda, La Utopia Desarmada (Buenos Aires:Ariel, 1993) H 284.
10.  Oscar Altimir, "Cambios en las desigualdades de ingreso en la pobreza en America Latina,"(Buenos Aires:Instituto Torcuato di Tella, 1992).
11.  Luiz C Bresser Pereyra, " Pertumbuhan ekonomi dan reformasiekonomi;efisiensi dan politik di Amerika Latin", dalam L.C. Bresser Pereira, J.M. Maravval dan A. Przeworski,edisi, Reformasi ekonomi dalam demokrasi baru, suatu pendekatan sosial demokratik (Cambridge:Cambridge University Press,1993) H 15-76.
12.  Jorge Castaneda, La Utopia Desarmada H 283-284.
13.  A De Palma, "Orang Meksiko bertanya seberapa jauh pabrik sosial dapat meluas", The New York Times 10 Januari 1995).
14.  Robin Blackburn "Sosialisme setelah crash", New Left Review 185 (January-February 1991) H. 5-66.
15.  Interlink Headline News 432 (6 April 1996).
16.  Sebastian edwards, America Latina y el Caribe. Dies Anos despues de la crisis de la deuda ( Washingthon DC: Banco Mundial, 1993) H 34-35.
17.  CEPAL, Panorama social, H.1.
18.  Juan Jose santiere, Distribucion de la Carga Tributaria por Niveles de Ingreso (Buenos Aires:World Bank, 1989).
19.  Equidad y Transformacion Produktiva.Un Enfogue Integrado (Santiago:CEPAL,1992) H 92.
20.  Moses Naim, "Amerika Latin :kesedihan pasaca penyesuaian", Foreign Policy 92 (Fall 1993) H 133
21.  "Menuju suatu ekonomi Apartheid" Harvard Business Review (September-Oktober 1996) H 120.
22.  Lihat Andre Gorz, kritik tentang alasan ekonomi (London: Verso, 1989).
23.  Michael Crozier, Samuel P Huntington dan Joji Watanuki, Krisis Demokrasi:laporan pemerintahan dan demokrasi untuk komisi trilateral (New York: New York University Press, 1975) H 73.
24. Tak ada istilah dalambahasa Spanyol atau Portugis ysng menjawab baik "responsiveness" maupun "accountability" .

No comments:

Post a Comment